Makan dari Menghiba/Menjilat

BEKERJA Dan Beramal

Sebaik-baik manusia adalah memiliki pekerjaan dan penghasilan yang halal, yaitu dari jerih payah keringat dan tanganya sendiri. Hindari memakan atau menggunakan dari menghiba orang lain (mengemis). Sesungguhnya dia sedang memakan sisa/kotoran orang lain, semisal laksana memiliki sebuah Kamar di bagian Atas, sedangkan di bagian bawah bukan miliknya. Ia selalu dalam ketakutan akan terjatuh ke bawah dan takut kamarnya roboh. Sehingga orang yang memakan sisa/kotoran orang lain akan berbicara Sesuai hawa nafsu, dan dia(si penghiba) merendahkan dirinya di hadapan manusia lain karena khawatir mereka Akan menghentikan (bantuan) untuknya.

Jika engkau menerima sesuatu dari seseorang maka engkau akan memotong lisanmu (tidak berani bicara di sa'at Wajib menegur mereka). Dan engkau memuliakan sebagian orang kemudian merendahkan sebagian yang lain, padahal ada balasan yang Akan menimpamu di hari perhitungan(Hari Kiamat). Sesungguhnya harta yang diberikan oleh seseorang kepadamu hakikatnya adalah Kotoran dia, Dan tafsir dari kotoran dia adalah Pembersihan amal-amal perbuatannya dari dosa-dosa.

Jika engkau menerima sesuatu dari orang lain, Maka sa’at mereka mengajakmu kepada kemungkaran engkaupun menyambutnya. Sehingga sungguh orang yang memakan Kotoran manusia bagaikan orang Yang memiliki sekutu-sekutu dalam suatu perkara Yang mau tidak mau dia Akan menjadi Bagian dari mereka.

Wahai saudaraku, kelaparan dan ibadah sedikit lebih BAIK daripada engkau kenyang dari Kotoran-Kotoran manusia lain sekalipun banyak beribadah. Sungguh telah sampai pada Kami bahwa Rasulullah bersabda, "Andai salah seorang Dari Kalian mengambil seutas tali Lalu mengumpulkan kayu bakar kemudian memikulnya di belakang punggungnya , niscaya lebih BAIK baginya dari pada menetapi (Terus-menerus) meminta kepada saudaranya, atau mengharap darinya." (dinukil Dari kitab Mawa'izh Lil Imam Sufyan Ats-Tsaury, hal. 82-84)

Mudah-mudahan bermanfaat