Mutiara Kata
· “Waspadalah terhadap Tiga macam orang: Pengkhianat, Pelaku Zalim, dan Pengadu Domba.
Sebab: seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan
seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang
yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama
terhadapmu.”
· “Tiga macam manusia sumber kebaikan: manusia
yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan
ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”
· “Puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah
seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau
menjawab, “Hendaknya kau senang pada komunitas yang tidak memuliakanmu, memberi
salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun
engkau di atas kebenaran.”
· Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak
pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab
dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat
seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya,
kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani
Adam.”
· “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya,
karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”
· “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila
kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan
mereka.”
· “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan:
penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara
yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan
kemakmuran.”
· “Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau
dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah
engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4)
jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah
dirimu”.
· “Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia
akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya,
dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan
alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat
menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.
· “Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad seperti
menentang hawa nafsu”.
· “Ambillah nasihat baik dari orang yang
mengucapkannya meskipun ia tidak mengamal kannya”.
· “(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak
ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.
· “Kesempurnaan yang paling sempurna adalah
tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam
mengeluarkan biaya hidup”.
· “Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat:
memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang
yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.
· “Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang
meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal
itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap
yang dimiliki-Nya”.
· “Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya
lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.
· “Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak
iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di
bawahnya”.
· “Jika mulut seseorang berkata jujur, maka
perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan
jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.
· “Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya
adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat
melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak
akan sabar mengemban kebenaran”.
· “Orang yang paling menyesal di hari kiamat
adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.
· “Silaturahmi dapat membersihkan amalan,
memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan
menunda ajal tiba”.
· “Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik
yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.
· “Allah akan memberikan hadiah bala` kepada
hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa
hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang
dokter menjaga orang yang sakit”.
· “Bersikaplah wara’, berusahalah selalu,
jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik
maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan
amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.
· “Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang
dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui
oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak
dimiliki olehnya”.
· “Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga
diri”.
· “(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika)
engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu,
mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun
engkau benar”.
· “Ibadah yang terbaik adalah menjaga perut dan
kemaluan”.
· “Tidak akan bermaksiat kepada Allah orang yang
mengenal-Nya”.
· “Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman
kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia
pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak
pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan
menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan,
siksa dan pahala-Ku tertuju kepadamu”.
· “Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya
pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada
mereka di dunia.”
· “Sesungguhnya pahala orang yang mengajarkan ilmu
adalah seperti pahala orang yang belajar darinya, dan ia masih memiliki
kelebihan darinya. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya dan
ajarkanlah kepada saudara-saudaramu sebagaimana ulama telah mengajarkannya
kepadamu”.
· “Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa ilmu
yang cukup, maka ia akan dilaknat oleh malaikat rahmat dan azab serta dosa orang
yang mengamalkan fatwanya akan dipikul olehnya”.
· “Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat
ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia,
maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki
kecuali oleh ahlinya”.
· “Faqih yang sebenarnya adalah orang yang zahid
terhadap dunia, rindu akhirat dan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah
SAW”.
· “Sesungguhnya Allah azza wa jalla menyukai
orang-orang yang suka bergurau dengan orang lain dengan syarat tanpa
cela-mencela”.
· “Tiga kriteria yang penyandangnya tidak akan
meninggal dunia kecuali ia telah merasakan siksanya: kezaliman, memutuskan tali
silaturahmi dan bersumpah bohong, yang dengan sumpah tersebut berarti ia telah
berperang melawan Allah”.
· “Sesuatu yang paling utama di sisi Allah adalah
engkau meminta segala yang dimiliki-Nya”.
· “Demi Allah, seorang hamba tidak berdoa
kepada-Nya terus menerus kecuali Ia akan mengabulkannya”.
· “Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak
berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit,
karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan
hajat-hajat penting dikabulkan”
· Berdoa untuk orang lain
· “Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa
seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”.
· Mata-mata yang tidak akan menangis
· “Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat
kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis
karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang
diharamkan oleh Allah”.
· Orang yang tamak bak ulat sutra
· “Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat
sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan
baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya
sendiri”.
· Jangan berwajah dua
· “Hamba yang paling celaka adalah hamba yang
berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya
di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia
ditimpa musibah, ia menghinanya”.
· Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu
bisa membersihkan dosa dan menyebabkan kamu zuhud atau tidak cinta kepada
dunia.(Rasulullah)
· Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah semuanya
pada Allah, lalu penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintahNya, dan
larikanlah dirimu dari laranganNya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki
hatimu, setelah itu keluar, untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu,
kamu harus berjuang dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bgaimanapun juga
dan dalam tempo kapanpun juga.(Syekh Abdul Qodir al-Jaelani)
· Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti
ajakan hawa nafsunya adalah lebih baik bagi kalian, daripada berteman dengan
orang alim tapi selalu suka terhadap hawa nafsunya.(Ibnu Attailllah as
Sakandari)
· Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3
hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA dan RASA
HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
· Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam
permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya
hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran
hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
· (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
· Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula
adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah
akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas dengan kebajkan adalah akhlaq anjing,
tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan itulah akhlaq manusia.(Nasirin)
· Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan
menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan
harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi
ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.(Sayidina Ali bin Abi Thalib)
· Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah
sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. (Ibnu Mas’ud)
· Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat
sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. (Ali bin Abi Thalib)
· Orang yang paling aku sukai adalah dia yang
menunjukkan kesalahanku.(Umar bin Khattab)
· Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu
perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan
jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi)
· Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan
sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua
pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku
merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih
baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak
menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin Kattab)